KDM Tak Mau Urus Persikas: "Ngurus Istri Aja Belum Bisa”

KDM Tak Mau Urus Persikas: "Ngurus Istri Aja Belum Bisa”

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi ketika menemui Aliansi Suporter Persikas Subang di Lembur Pakuan, Jum'at (30/5/2025).

SUBANG – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, secara tegas menyatakan penolakannya untuk mengambil alih kepemilikan klub sepak bola Persikas Subang. Hal tersebut disampaikannya saat menerima perwakilan suporter Persikas di kediamannya, Lembur Pakuan, Jumat (30/5/2025).

Pertemuan ini digelar sebagai respons atas aksi unjuk rasa suporter Persikas yang terjadi saat kegiatan “Nganjang ka Warga” beberapa waktu lalu.

Dalam aksi tersebut, suporter menyuarakan keresahan terkait kabar bahwa Persikas akan diakuisisi oleh Wakil Gubernur Sumatera Selatan, Cik Ujang.

Ia disebut-sebut tengah membidik klub asal Subang itu untuk dibentuk ulang menjadi Sumsel United.

BACA JUGA: Wujudkan Lingkungan Bersih dan Sehat Warga RK 05 Desa Munjul Gelar Kerja Bakti Jumat Bersih

Namun, aksi tersebut mendapat teguran dari Dedi Mulyadi yang menilai bahwa penyampaian aspirasi dilakukan di tempat dan waktu yang kurang tepat.

“Urusan Persikas itu urusan bupati, bukan gubernur. Itu pun kalau bupatinya punya dana, bisa saja membantu. Tapi kalau tidak, ya tidak boleh menggunakan uang negara untuk mengelola klub profesional,” tegas Dedi.

Sebagaimana diketahui, saat ini Persikas telah berstatus sebagai klub swasta dengan nama resmi PT Persikas Bangkit Juara.

Dedi juga mempertanyakan kepada para suporter mengenai adanya sosok dari Subang yang bersedia menyelamatkan Persikas dengan dana pribadi.

BACA JUGA: Penampungan Limbah Jebol, Sawah dan Permukiman di Darangdan Tercemar Kotoran Sapi

“Intinya, Persikas mau diakuisisi daerah lain karena faktor kemampuan finansial. Sekarang pertanyaannya, ada tidak orang yang mau keluar uang puluhan miliar buat urus sepak bola?” katanya.

Suporter yang hadir sontak menyebut nama Dedi Mulyadi sebagai tokoh yang mereka harapkan dapat mengambil alih Persikas. Namun, Dedi secara lugas menolak.

“Ah, enggak mau saya. Jangankan urus bola, urus istri juga belum bisa,” ujar Dedi disambut tawa para suporter.

Di akhir pertemuan, Dedi Mulyadi menyampaikan pesan khusus terkait aksi sebelumnya yang melibatkan anak-anak di bawah umur.

Ia menekankan pentingnya menjaga etika dan keselamatan dalam berkegiatan.

“Pesan saya, jangan melibatkan anak-anak yang masih pelajar dalam kegiatan orang dewasa. Jangan suruh naik motor malam-malam, dimobilisasi ke sana kemari. Itu bukan hak mereka,” pesannya. (fsh)


Berita Terkini