"Dari Tempat Ini Saya Bisa Menghidupi Keluarga"

PASCA PEMBONGKARAN: Pemandangan pasca pembongkaran bangunan di Ciater Subang pada Rabu (13/8/2025). Ijang Samsu Rizal/Pasundan Ekspres
Aktivis sosial, Gema, menilai proses penertiban seharusnya disertai program pendampingan atau relokasi yang jelas. Tanpa itu, risiko meningkatnya pengangguran dan kemiskinan di wilayah sekitar menjadi lebih besar.
Sejumlah pihak berharap pemerintah daerah dapat segera mengambil langkah untuk meminimalkan dampak negatif dari penertiban ini. Alternatif lokasi usaha, bantuan modal, atau pelatihan keterampilan dinilai penting agar para pedagang bisa kembali bangkit.
Selain itu, warga juga mengusulkan agar pemerintah memperhatikan faktor keamanan jalur Ciater Lembang pasca pembongkaran. Penerangan jalan, pos jaga, atau patroli rutin bisa menjadi solusi agar jalur wisata tetap aman dan nyaman dilalui, baik siang maupun malam.
Bagi sebagian orang, hilangnya kios di Ciater mungkin hanya soal perubahan lanskap. Namun, bagi para pedagang seperti Aep dan kawan-kawannya, ini adalah persoalan hidup dan mati. Dari kios itu mereka makan, menyekolahkan anak, dan bertahan hidup. Kini, yang tersisa hanyalah puing-puing dan kenangan.(ijl/hdi/ysp)