Pemda Subang Harus Serius Tata Wajah Kota Subang, Masih Banyak Bangunan yang Terbengkalai

Pemda Subang Harus Serius Tata Wajah Kota Subang, Masih Banyak Bangunan yang Terbengkalai

MAU DIAPAKAN: Bangunan eks Hotel Plaza Subang yang berada di dekat Kantor Bupati Subang terbengkalai.

SUBANG–Tata kota Subang kembali menjadi sorotan publik. Sejumlah elemen masyarakat menyampaikan keprihatinan terhadap kondisi wajah kota yang dinilai masih semrawut, kumuh, dan belum mencerminkan identitas kota yang maju dan berkembang.

Sebagai warga Subang, Sandi, menyuarakan harapan tata kelola wajah Subang. Menurutnya, selama ini Kota Subang belum memiliki identitas visual yang kuat sebagai kota yang layak dikunjungi.

“Kalau kita bandingkan dengan kota-kota lain di Jawa Barat, Subang masih tertinggal dari segi tata kota. Padahal potensinya besar. Sayang sekali kalau tidak dimanfaatkan secara maksimal,” ujar Sandi.

Ia menambahkan, penataan kota bukan hanya soal estetika, tapi juga menyangkut kenyamanan, kebersihan, dan citra daerah.

BACA JUGA: Jeritan Hati Pengemudi Ojol , Ingin Keadilan Bukan Belas Kasih

Pemerhati pembangunan daerah sekaligus Advokat asal Subang, Endang Supriadi juga, menyuarakan kegelisahan banyak masyarakat yang merasa prihatin melihat kondisi pusat kota. 

Menurutnya, sejumlah titik strategis di jantung Kota Subang seperti kawasan sekitar alun-alun, bangunan-bangunan tua terbengkalai, serta pasar-pasar tradisional tidak tertata dengan baik. Ia bahkan menyebut kondisi tersebut menciptakan kesan negatif, terutama bagi masyarakat luar yang berkunjung ke Subang.

“Tata kota Subang ini belum layak dipandang. Banyak titik di kota Subang yang semrawut dan kumuh,” ujar Endang Supriadi.

Salah satu titik yang menjadi sorotannya adalah bangunan bekas Hotel Subang Plaza, sebuah hotel tua yang kini dimiliki oleh PTPN VIII. Hingga saat ini, bangunan tersebut mangkrak dan tidak terurus, menciptakan pemandangan yang tidak sedap di tengah kota.

BACA JUGA: Disdukcapil Subang Kejar Target Kepemilikan Kartu Identitas Anak

“Subang Plaza itu milik PTPN VIII. Sekarang sudah terbengkalai dan tidak jelas mau dijadikan apa. Harapan saya, pemerintah daerah, dalam hal ini Bupati, bisa mengajak dialog dengan PTPN VIII untuk membahas masa depan gedung itu. Jangan sampai ada bangunan mangkrak di tengah kota,” tegas Endang pada Kamis (15/5/2025). 

Selain itu, ia juga menyinggung area di samping Gedung Dakwah yang tertutup dan terkesan tidak terawat. Ia menyarankan agar area tersebut segera ditata kembali agar lebih rapi, serta diberikan tempat yang layak bagi pedagang kaki lima yang berjualan di sana.

“Tolong ditata supaya lebih enak dipandang. Pedagang pun diberikan tempat berjualan yang manusiawi. Tujuannya, agar Subang memberikan kesan baik, khususnya kepada tamu dari luar kota. Saya minta pemerintah segera berkoordinasi dengan pemilik-pemilik lahan seperti PTPN VIII dan lainnya. Jangan sampai kesannya pemerintah daerah tutup mata terhadap keindahan kota,” jelasnya.

Tak hanya itu, Endang juga menyoroti kondisi Pasar Pujasera yang terletak di pusat kota. Ia mengatakan bahwa sejak lama beredar kabar gudang-gudang di area pasar tersebut akan dijadikan mal. Namun hingga kini, realisasinya masih menjadi tanda tanya besar.

“Kalau memang rencana pembangunan mal tidak jadi, ya sudah revitalisasi saja pasar Pujasera menjadi pasar tradisional yang bersih dan tertata. Jangan seperti sekarang, banyak sampah, kumuh, dan tidak nyaman,” keluhnya.

Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa Pasar Panjang atau yang dikenal sebagai Pasar Inpres juga perlu perhatian serius. Lokasi pasar ini masih berada di kawasan kota dan menurutnya belum tersentuh penataan yang maksimal.

“Harus ada ketegasan dari pemerintah daerah untuk menata pasar-pasar ini. Tidak bisa dibiarkan semrawut seperti sekarang,” katanya.

Selain infrastruktur fisik, Endang juga menyoroti persoalan sosial seperti kehadiran pengamen dan pengemis yang kian marak di sejumlah titik kota. Ia mendorong agar pemerintah segera melakukan penertiban dan penataan sosial dengan pendekatan yang manusiawi namun tegas.


Berita Terkini