Usulan Asgas RI dan GMBI Terkait Penggunaan Mikroba PA 63 Garuda Terbukti Solutif

Kakang Prabu turun langsung mengaplikasikan cairan Mikroba PA 63 Garuda pada sampah di Pasar Ciwastra Kota Bandung dan berhasil mereduksi bau menyengat yang ditimbulkan sampah tersebut.(Adam Sumarto/Pasundan Ekspres)
PURWAKARTA-Pembina Agen Spesial Garuda Sakti (Asgas RI) yang juga Dewan Kehormatan LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI), Ramlan Samsuri menyampaikan, Mikroba PA 63 Garuda yang digagasnya itu kembali memberikan manfaat.
Teranyar, Mikroba PA 63 Garuda diujicobakan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung untuk menuntaskan masalah bau menyengat akibat limbah sampah di Pasar Ciwastra, Kota Bandung, belum lama ini.
"Mikroba PA 63 Garuda adalah sebuah inovasi yang multifungsi. Berhasil mengembalikan kesuburan tanah hingga menggelar panen raya di Karawang beberapa waktu lalu, kini menjadi solusi bau sampah di Pasar Ciwastra," kata Kakang Prabu, panggilan akrab Ramlan Samsuri, saat dikonfirmasi di kediamannya di Purwakarta, Selasa (17/6).
Mikroba PA 63 Garuda ini, sambungnya, berfungsi menjadi pengurai limbah dan formulasinya ampuh untuk mengatasi bau tak sedap tanpa mencemari lingkungan.
BACA JUGA: Video Tawuran di Purwakarta Viral, Polisi Amankan 12 Pelaku Kurang dari 24 Jam
“Penggunaan Mikroba PA 63 Garuda ini diharapkan mampu memberikan dampak signifikan dalam penanganan bau limbah, tidak hanya di Pasar Ciwastra, tapi juga di pasar-pasar lain di Kota Bandung,” ujar Kakang Prabu yang juga perwakilan Dinasti Kaluhuran Galuh Pakuan Padjadjaran (KGPP) ini.
Dihubungi terpisah, Perwakilan DLH Kota Bandung Yeti menyebutkan, inisiatif penggunaan Mikroba PA 63 Garuda ini menjadi contoh konkret sinergi antara masyarakat, organisasi, dan pemerintah dalam menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan pasar.
"Kami menyambut baik kerja sama seperti ini. Setelah kami siram sampah tersebut dengan Mikroba PA 63 Garuda, alhamdulillah sampah jadi tidak bau. Ini adalah inovasi yang bagus dan bisa dijadikan solusi dalam menangani permasalah bau sampah," ucap Yeti.
Langkah ini, sambungnya, menunjukkan komitmen bersama dalam mencari solusi nyata atas persoalan lingkungan perkotaan, khususnya pengelolaan limbah sampah di area pasar tradisional.
BACA JUGA: Pemkab Purwakarta Tetapkan Status Tangap Darurat Pergerakan Tanah, Rusak Sedikitnya 72 Bangunan
"Dengan pendekatan kolaboratif dan teknologi tepat guna, Pasar Ciwastra kini bergerak menuju lingkungan yang lebih sehat dan bebas dari bau menyengat," katanya.(add)