Warga Pertanyakan Arah Pemanfaatan Lahan Eks Pedagang di Subang, Pasca Pembongkaran Bangunan Liar

Warga Pertanyakan Arah Pemanfaatan Lahan Eks Pedagang di Subang, Pasca Pembongkaran Bangunan Liar

Lahan yang sebelumnya digunakan para pedagang dibiarkan terbengkalai tanpa ada pemanfaatan yang jelas.(Hadi Martadinata/Pasundan Ekspres)

SUBANG-Sejumlah warga Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, mempertanyakan kejelasan arah dan rencana pemerintah daerah terkait lahan bekas bangunan liar yang telah dibongkar dalam beberapa waktu terakhir. 

Mereka berharap agar pasca pembongkaran, lahan yang sebelumnya digunakan para pedagang tidak dibiarkan terbengkalai, tetapi dimanfaatkan untuk sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.

Salah satu warga Jalancagak, Mamat (52), menyampaikan  mengenai nasib para pedagang yang kehilangan tempat usaha setelah bangunan semi permanen mereka ditertibkan oleh pemerintah.

"Kami sebagai warga bertanya-tanya, ini setelah dibongkar para pedagang mau dikemanakan?. Lahan ini ke depannya mau dijadikan apa?. Jangan sampai setelah dibongkar terus dibiarkan kosong begitu saja," ujar Mamat kepada Pasundan Ekspres, Rabu (4/6).

BACA JUGA: 100 Hari Bupati dan Wakil Bupati Subang: Optimis Janji Politik Akan Terpenuhi

Ia juga berharap adanya sosialisasi dan keterbukaan dari pihak pemerintah Kabupaten Subang mengenai rencana penataan ruang di Jalancagak, terutama di zona-zona yang sebelumnya menjadi tempat aktivitas ekonomi warga kecil.

Hal senada juga disampaikan Osan, seorang mahasiswa Universitas Subang (UNSUB), yang turut mengamati dinamika sosial di kawasan tersebut.

Ia menilai pemerintah tidak boleh hanya mengedepankan aspek penertiban tanpa memikirkan dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkan terhadap masyarakat, khususnya para pedagang kecil.

"Kami mengerti penertiban itu penting untuk penataan ruang, tapi pasca pembongkaran harus jelas. Apa tindak lanjutnya? Apakah akan ada relokasi? Apakah lahannya akan dibangun fasilitas umum? Jangan sampai masyarakat hanya jadi penonton tanpa dilibatkan dalam perencanaan," ungkap Osan.

BACA JUGA: 100 Hari Bupati dan Wakil Bupati Subang: Reformasi Birokrasi dan Kondisi Pantura Jadi Bahan Evaluasi

Ia juga mendorong agar Pemkab Subang menyampaikan rencana jangka pendek dan panjang secara terbuka agar tidak menimbulkan ketidakpastian di tengah masyarakat.(hdi/sep)


Berita Terkini