"Nganjang Ka Warga", 34 Pria Siap Divasektomi di Purwakarta

"Nganjang Ka Warga", 34 Pria Siap Divasektomi di Purwakarta

Program Gubernur Jawa Barat "Nganjang Ka Warga" disambut baik warga Purwakarta. Salah satunya oleh para pria yang siap menjalani tindakan vasektomi.(Adan Sumarto/Pasundan Ekspres)

PURWAKARTA-Hendra Gunawan (49) tengah berada di ruang tunggu Klinik Wijaya Kusuma Jl. R.E. Martadinata, Nagri Tengah Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, Rabu (4/6) pagi.

Hendra tak sendirian, ada beberapa pria lainnya tampak duduk di ruang tunggu itu. Hendra bukan sedang memeriksakan sakit, melainkan menunggu giliran tindakan vasektomi.

Namanya pun dipanggil, dia bergegas, beranjak dari tempat duduknya, segera masuk ke ruang tindakan.

"Saya ikut divasektomi karena saya sayang sama istri," kata Hendra saat ditanya wartawan usai menjalani tindakan vaksetomi.

BACA JUGA: Tridjaya Group Berbagi Kebahagiaan Idul Adha, Berikan Daging Kurban ke Masyarakat

Hendra sudah memiliki dua anak yang kini sedang duduk di bangku sekolah. Bagi Hendra dan istrinya, dua anak cukup.

Keluarga kecil itu kini ingin fokus pada kualitas hidup dan masa depan anak-anak mereka.

"Sudah ada persetujuan istri. Kami memang sudah lama rencana ikut KB permanen. Ini murni keinginan kami berdua, bukan karena bantuan atau paksaan,” ujarnya.

Diketahui, program ini merupakan bagian dari pelayanan publik “Nganjang ka Warga” yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat, dan diimplementasikan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Purwakarta. 

BACA JUGA: Kejari Tahan Para Tersangka Dugaan Korupsi Dinas Perikanan dan Peternakan Purwakarta

Sejauh ini, sebanyak 34 pria telah mendaftarkan diri, dan delapan orang dinyatakan siap menjalani tindakan hari ini setelah melalui skrining kesehatan ketat seperti cek tekanan darah dan kadar gula darah.

“Kami harus pastikan kondisi fisik mereka benar-benar siap. Jangan sampai ada riwayat kesehatan yang membahayakan,” ucap Kepala DPPKB Purwakarta, Yayat Hidayat.

Yang membuat suasana makin hangat, para peserta vasektomi hari itu langsung menerima bantuan sosial (bansos) usai menjalani tindakan. 

"Bantuan tersebut berupa jaminan hidup dan paket sembako, sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi mereka dalam program pengendalian penduduk," kata Yayat.

Bansos ini, sambungnya, berasal dari DP3AKB Provinsi Jawa Barat dan bekerja sama dengan dinas terkait. Biasanya hanya jaminan hidup, tapi hari ini juga ada tambahan sembako.

"Program ini tak hanya tentang angka dan target. Ini adalah bentuk nyata keberanian para pria mengambil peran dalam perencanaan keluargaperan yang sering kali dibebankan sepenuhnya kepada perempuan," ujarnya.(add)


Berita Terkini